iNilah Blog Biker www.teddy88biker.blogspot.com Hobi Saya adalah TOURING

Senin, 01 Oktober 2012

0

Perawatan Rantai Motor

Buat Biker's musim hujan adakalanya dianggap masalah besar dalam beraktivitas sehari-hari. Genangan air membuat jalan becek dan licin, badan cepat sakit akibat kehujanan atau kedinginan dan kondisi lainnya yang sering membuat B-E-R-A-B-E.
Untuk kondisi motor pun timbul permasalahan yang cukup serius, adapun permasalahan yang berpotensi terjadi adalah pada rantai roda (drive chain). Beberapa permasalahan tersebut antara lain rantai menjadi kendur, munculnya bunyi berisik (terutama bagi sepeda motor yang tidak menggunakan tutup rantai), hingga pin kendur atau rusak sehingga lepas bahkan putus sangat mungkin terjadi.
Bila hal itu terjadi, tak cuma biaya yang harus Biker's keluarkan tetapi juga tenaga bahkan rasa kesal karena perjalanan terganggu. Oleh karena itulah pemeriksaan dan perawatan rantai secara teratur merupakan langkah antisipasi yang sangat bijak.

Berikut ini tips perawatan motor dengan cara mudah, murah dan aman :

1. Setel rantai secara teratur
Penyetelan tidak sekadar mengencangkan atau mengendurkan rantai, tetapi juga mengatur pengunci pin sambungan serta membersihkan kotoran atau debu yang menempel. Sangat disarankan untuk melakukan penyetelan rantai ini setiap motor telah berjalan 1.000 km. Periksa tingkat ketegangan rantai! Sebaiknya di posisi 5 - 25 milimeter. Untuk mengetahui ukuran tersebut, dapat dilihat di mal atau garis standar yang ada di penarik rantai di ujung bawah shockbreaker roda belakang. Ukuran jarak atau tingkat kekencangan juga bisa dilihat dari stiker yang ada pada tutup rantai roda.
Khusus pada sepeda motor New Scorpio Z, New V-ixion dan New Jupiter MX terdapat indikator untuk pengaturan dan pemeriksaan kekencangan rantai seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:



Para Bikers pun wajib memperhatikan kondisi pin pada rantai motor untuk memastikan apakah pemasangannya sudah benar atau telah terjadi perubahan posisi. Hal itu sangat penting dilakukan karena pin merupakan sambungan sekaligus pengunci sambungan rantai. Bila lepas, akan repot dibuatnya. Posisi itu cepat berubah karena pada saat kecepatan tinggi pengendara melibas lubang atau jalan bergelombang. Sehingga beban rantai untuk menarik roda motor semakin berat atau pada saat motor mengangkut beban berat.

2. Bersihkan kotoran
Kotoran menempel di sela-sela rantai baik debu, lumpur, atau serpihan lain yang menempel di pelumas rantai. Bila dibiarkan, kotoran tersebut dapat menyebabkan rantai cepat kering, berkarat, dan cepat aus karena getas. Oleh karena itu sangat disarankan untuk rajin membersihkan kotoran tersebut sebulan sekali. Setelah kotoran dibersihkan, lakukan pelumasan kembali pada rantai motor.

3. Atur ketepatan jarak antara rantai dan tutupnya
Bagi sepeda motor yang menggunakan tutup rantai, baik penuh maupun setengah terbuka, sebaiknya memastikan jarak antara keduanya benar-benar tepat sehingga tidak timbul gesekan. Pasalnya, bila terjadi gesekan baik rantai maupun penutupnya akan cepat rusak. Bahkan dalam kasus tertentu rantai bisa putus. Bila hal itu terjadi, maka bukan saja membuat Biker's harus bekerja ekstra menuntun sepeda motor untuk mencari bengkel terdekat tetapi juga bisa membahayakan keselamatan. Sebab, di saat menggeber sepeda motor pada kecepatan tinggi dan di tengah jalan tiba-tiba rantai putus. Biker's pun bisa kehilangan kendali terhadap sepeda motor yang sedang ditunggangi.
Selain itu, perhatikan apakah posisi rantai telah sesuai dengan sprocket. Perhatikan pula apakah kondisi gigi gir masih cukup bagus. Bila ujungnya telah banyak yang patah atau tumpul sebaiknya diganti. Hal itu demi keamanan dan supaya rantai tidak ikut cepat rusak.

4. Melumasi rantai
Sejatinya pabrikan telah merancang, sepanjang umur pemakaian rantai maka tidak diperlukan pelumasan. Namun, karena faktor-faktor lingkungan seperti cipratan air hujan, kotoran dari lumpur atau debu yang berpotensi menyebabkan komponen ini rusak. Oleh karena itu, rantai perlu pelumasan khususnya bagi sepeda motor yang tidak menggunakan penutup rantai.
Hanya saja selama ini masih banyak yang kurang paham mengenai cara memberi pelumas pada rantai yang baik. Kebanyakan orang masih melumasinya dengan menggunakan oli bekas, terutama oli mesin. Padahal, dengan kondisi rantai tanpa tutup maka cairan oli akan menyiprat ke mana-mana saat motor dijalankan. Pada saat hujan, oli tersebut juga akan bercampur dengan air hujan yang bersifat asam. Sehingga, kemampuan oli untuk melumasi juga berkurang. Padahal, dalam kondisi normal efektivitas oli untuk melumasi rantai tidak lebih dari seminggu.
Sekarang sudah banyak di toko-toko yang menjual pelumas khusus rantai motor, seperti MTR, Chain Lube, WD-40. Pelumas tersebut, tidak hanya untuk melumasi rantai, tetapi juga bisa membuat rantai jadi bersih. Penggunaan pelumas rantai yang paling baik adalah seminggu sekali dalam keadaan cuaca normal, kecuali kalau kondisi jalan yang becek atau sering terkena hujan, alangkah baiknya menggunakan pelumas setiap kali rantai terkena kendala tersebut.

Sekian tips sederhana mengenai perawatan rantai motor agar selalu aman ketika dipakai. Semoga bermanfaat buat biker's semua...!
0

Tips & Trik Memilih Ban Yang Baik

Para pengguna sepeda motor biasanya tidak terlalu paham bagaimana cara memilih ban yang tepat atau baik. Pemahaman minim sepatutnya dikembangkan mengingat ban adalah salah satu komponen vital yang harus diperhatikan secara akurat.

Memilih ban yang akan digunakan juga ternyata bukan hal yang mudah dan tidak bisa disepelekan. Karena bila salah memilih ban, bisa berdampak fatal seperti kecelakaan.

Salah memilih ban juga bisa berdampak terhadap borosnya bahan bakar, hal ini dikarenakan menggunakan ban motor yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan ukurannya.

Ban yang digunakan harus sesuai dengan keinginan kita agar kendaraan yang kita kemudikan dapat berimbang sesuai dengan kapasitas kendaraannya.

Berikut tips dan trik memilih ban yang baik :
  1. Pilih brand atau merek yang sudah terbukti kualitasnya, jangan asal merek ban akan tetapi kualitasnya tidak terjamin.
    .
  2. Lihat kembangan pada ban, untuk jalan yang terlalu panas jangan gunakan ban yang mempunyai guratan banyak.
    .
  3. Sesuaikan antara ban yang akan digunakan dengan kebutuhan. Karena ban juga mempunyai tingkat kadaluwarsa atau umur pakai. Misalkan untuk ban produksi lokal, berkisar 1,5-2 tahun. Sedangkan untuk ban import atau buatan luar negeri mempunyai umur pakai di atas 2 tahun. Kondisi jalan dan pemakaian motor juga berpengaruh pada umur ban. Suhu juga mempuyai pengaruh pada ban, ban akan retak-retak bila kena panas terus langsung kena air.
    .
  4. Jangan salah pilih ukuran ban. Sesuaikan ban dengan motor Anda. Catatan, untuk motor produksi tahun 2009 kebawah akan lebih baik jika menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90 untuk motor bebek, sedangkan untuk motor matic dan sport sebaiknya menggunakan ban berukuran 70/90 dan 80/90. Sementara untuk motor yang diproduksi di atas tahun 2010 sudah disesuaikan oleh pabrikan. Untuk motor matic dan sport ban berukuran 80/90 dan 90/90.
    .
  5. Lihat tahun pembuatan ban. Jangan lebih dari 6-12 bulan dari tahun pembuatan ban tersebut. Misalkan ban dengan kode 1012, angka 10 merupakan minggu ke- ban tersebut diproduksi, sedangkan angka 12 berarti tahun pembuatan ban.
    .
  6. Perhatikan dimensi atau ukuran sebuah ban, misalkan, "205/55/ZR16". Keterangan dimensi atau ukuran ban tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
    205: lebar telapak ban (mm)
    55 : aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari lebar telapak ban
    ZR : kode limit kecepatan
    16 : diameter velg dalam ukuran inci

Kode kecepatan  ban

Kode Kecepatan (Km/Jam)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300

Indeks Beban

Kode Beban Maksimum (Kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80-89 450-580   
90-100 600-800